Tana Toraja merupakan salah satu destinasi unggulan pariwisata di Indonesia.
Tana Toraja memiliki keunikan tradisi yang cukup terpelihara sehingga dalam agenda tujuan wisata walau tidak pergi ke toraja di bulan Desember (festival tahunan budaya toraja, Lovely December) keunikan Toraja tetap mmbekas di setiap kujungan kesana
.
Dalam mengunjungi Tana Toraja sangat disarankan disesuaikan dengan buget dan waktu rencana kunjungan. mengingat banyaknya daerah yang bisa dikunjungi dan budaya apa saja yang akan disaksikan disana.
Pada perjalanan yang dilakukan penulis merencanakan menginap satu malam dan mengunjungi bebearapa tempat wisata sekaligus. Pada kunjngan kali ini tidak akan menemukan tradisi pemakaman Toraja mengingat jadwal festival budaya masih lama dan belum ada informasi pelaksanaan pemakamam dalam waktu dekat.
Pada saat gogling di internet.. banyak sekali tempat wisata yang bisa dikunjungi. Tapi sayangnya banyak jadwal yang "agak terbalik" maksudnya pada sumber sumber informasi tempat tempat wisata berpusat dari Kota Rantepao. Sehingga untuk menuju Batu lemo biasanya orang harus dari rantepao menuju arah Makale, sedang sebagian besar jalan ke Tana toraja dari Makassar akan meleawti kota makale dahulu baru ke Rantepao..jika banyak sumber pada panduan wisata Batu lemo disarankan dikunjungi pada hari kedua. Hal ini sangat dimungkinkan karena pada hari pertama banyak pengunjung sebelumnya tiba di rantepao setelah hari menjelang malam sehingga banyak panduan menyarankan jalan jalan setelah hari berikutnya
Jika perjalana ke toraja melalui pare pare sebagian besar tempat wisata akan di lewati setelah makale akan dijumpai berturut turut:
1. Kambira
2. Lemo
3. Tilanga
4. Londa
5. Buntupune dan ketekesu
6.Rante karasik
dan setelah itu tiba di rantepao
Dari Rantepao ke utara akan ditemui lagi
1. Bori
2. Batu Tumonga
3. lokomata
4 Palawa.
Penentuan Tujuan destinasi dari awal sangat penting mengingat tempat nya masing masing terpisah.
Sayang sekali Penulis juga melewati 2 tempat wisata, yang pertama Kambira.. ( hehehe sebenarnya dalam perjalanan penunjuk jalan sudah jelas, tetapi karena mau cari makan dulu, akhirnya terlewati. rencana akan dkunjngi pada hari kedua (sesuai arahan mas google tapi kayaknya perjalan diubah ke arah utara karena lebih menantang. walaupun ke bori juga tidak berhasil ditemukan karena banyaknya pertigaan yang membingungkan sopir dan mas gogle map.. hehehehe.. (maklum sopir asli gorontalo dan sama sekali belum pernah ke Toraja, jadi pemandu wisata diserahkan penuh ke mas google).
1. Batu Lemo
hehehe seperti disampaikan sebelumnya.. sayang sekal Kambira terlewati. Kambira adalah penguburan bayi di dalam pohon. tapi dalam perjalanan ini Kambira akan dikunjungi keesokan harinya.. sayang rencana tinggal recana karena setelah konsultasi ke mas google ditemukan banya destinasi menarik lainnya.
Batu Lemo.. adalah tempat pemakamam tradisionil toraja yang cukup dikenal setelah Londa maupun Ketekesu. Jika di Londa aterdapat sensasi berjalan di dalam gua batu yan cukup panjang, dan di ketekesu sebelumnya dimanja oleh deretan rumah Tongkonan yang menarik. di Lemo susana lebih bersahabat dengan Perasaan. Kubur kubur batu tersusun rapi di berbagai tempat dan mata juga di manja dengan pemandangan alam yang luar biasa cantik..
jika ingin membuat foto prewed kayaknya suasananya masih mendukung hehehehe ..
dan tidak seperti tempat yang disebut sebelumnya.. deretan tengkorak dan tulang belulang tidak ditemui di tempat ini.. sehingga suasana magis juga belum begitu terasa... sangat cocok untuk pengnjung yang kurang menyukai sport jantung hehehe..
Di lemo sendiri banyak terdapat sentra sentra kerajinan. terutama Tau tau yakni boneka kayu yang diletakan di kubur batu. Tau tau di percaya semakinlama akan semakin mirip dengan almarhum. walau agak menyeramkan terdapat versi yang lebih imut utuk dijadikan souvenir.
Setelah melihat dan bertawar tawar ria dengan warga yang berjualan di sepanjang sawah pengunjung tidak perlu balik arah tapi memutar saja di hamparan sawah sambil melihat pondok pondok di sawah yang beraneka ragam menawarkan souvenir..
Apabila di bandingkan dengan Londa dan Ketekesu.. mungkin agakkurang membuat sport jantun bagi pengunjung. tetapi apabila Lemo dijadikan tujuan pertama dalam perjalan ke Toraja..cukup memanjakan mata dan badan setelah diombang ambing perjalanan yang kurang bersahabat...
Tana Toraja memiliki keunikan tradisi yang cukup terpelihara sehingga dalam agenda tujuan wisata walau tidak pergi ke toraja di bulan Desember (festival tahunan budaya toraja, Lovely December) keunikan Toraja tetap mmbekas di setiap kujungan kesana
.
Dalam mengunjungi Tana Toraja sangat disarankan disesuaikan dengan buget dan waktu rencana kunjungan. mengingat banyaknya daerah yang bisa dikunjungi dan budaya apa saja yang akan disaksikan disana.
Pada perjalanan yang dilakukan penulis merencanakan menginap satu malam dan mengunjungi bebearapa tempat wisata sekaligus. Pada kunjngan kali ini tidak akan menemukan tradisi pemakaman Toraja mengingat jadwal festival budaya masih lama dan belum ada informasi pelaksanaan pemakamam dalam waktu dekat.
Pada saat gogling di internet.. banyak sekali tempat wisata yang bisa dikunjungi. Tapi sayangnya banyak jadwal yang "agak terbalik" maksudnya pada sumber sumber informasi tempat tempat wisata berpusat dari Kota Rantepao. Sehingga untuk menuju Batu lemo biasanya orang harus dari rantepao menuju arah Makale, sedang sebagian besar jalan ke Tana toraja dari Makassar akan meleawti kota makale dahulu baru ke Rantepao..jika banyak sumber pada panduan wisata Batu lemo disarankan dikunjungi pada hari kedua. Hal ini sangat dimungkinkan karena pada hari pertama banyak pengunjung sebelumnya tiba di rantepao setelah hari menjelang malam sehingga banyak panduan menyarankan jalan jalan setelah hari berikutnya
Jika perjalana ke toraja melalui pare pare sebagian besar tempat wisata akan di lewati setelah makale akan dijumpai berturut turut:
1. Kambira
2. Lemo
3. Tilanga
4. Londa
5. Buntupune dan ketekesu
6.Rante karasik
dan setelah itu tiba di rantepao
Dari Rantepao ke utara akan ditemui lagi
1. Bori
2. Batu Tumonga
3. lokomata
4 Palawa.
Penentuan Tujuan destinasi dari awal sangat penting mengingat tempat nya masing masing terpisah.
Sayang sekali Penulis juga melewati 2 tempat wisata, yang pertama Kambira.. ( hehehe sebenarnya dalam perjalanan penunjuk jalan sudah jelas, tetapi karena mau cari makan dulu, akhirnya terlewati. rencana akan dkunjngi pada hari kedua (sesuai arahan mas google tapi kayaknya perjalan diubah ke arah utara karena lebih menantang. walaupun ke bori juga tidak berhasil ditemukan karena banyaknya pertigaan yang membingungkan sopir dan mas gogle map.. hehehehe.. (maklum sopir asli gorontalo dan sama sekali belum pernah ke Toraja, jadi pemandu wisata diserahkan penuh ke mas google).
1. Batu Lemo
hehehe seperti disampaikan sebelumnya.. sayang sekal Kambira terlewati. Kambira adalah penguburan bayi di dalam pohon. tapi dalam perjalanan ini Kambira akan dikunjungi keesokan harinya.. sayang rencana tinggal recana karena setelah konsultasi ke mas google ditemukan banya destinasi menarik lainnya.
Batu Lemo.. adalah tempat pemakamam tradisionil toraja yang cukup dikenal setelah Londa maupun Ketekesu. Jika di Londa aterdapat sensasi berjalan di dalam gua batu yan cukup panjang, dan di ketekesu sebelumnya dimanja oleh deretan rumah Tongkonan yang menarik. di Lemo susana lebih bersahabat dengan Perasaan. Kubur kubur batu tersusun rapi di berbagai tempat dan mata juga di manja dengan pemandangan alam yang luar biasa cantik..
jika ingin membuat foto prewed kayaknya suasananya masih mendukung hehehehe ..
dan tidak seperti tempat yang disebut sebelumnya.. deretan tengkorak dan tulang belulang tidak ditemui di tempat ini.. sehingga suasana magis juga belum begitu terasa... sangat cocok untuk pengnjung yang kurang menyukai sport jantung hehehe..
Di lemo sendiri banyak terdapat sentra sentra kerajinan. terutama Tau tau yakni boneka kayu yang diletakan di kubur batu. Tau tau di percaya semakinlama akan semakin mirip dengan almarhum. walau agak menyeramkan terdapat versi yang lebih imut utuk dijadikan souvenir.
Setelah melihat dan bertawar tawar ria dengan warga yang berjualan di sepanjang sawah pengunjung tidak perlu balik arah tapi memutar saja di hamparan sawah sambil melihat pondok pondok di sawah yang beraneka ragam menawarkan souvenir..
Apabila di bandingkan dengan Londa dan Ketekesu.. mungkin agakkurang membuat sport jantun bagi pengunjung. tetapi apabila Lemo dijadikan tujuan pertama dalam perjalan ke Toraja..cukup memanjakan mata dan badan setelah diombang ambing perjalanan yang kurang bersahabat...
No comments:
Post a Comment